Tanjungpinang, Kepulauan Riau
Mon - Sun: 6:00 - 23:00

Syahrul Inginkan Evaluasi Trasportasi Laut

Pencarian Korban Pompong Tenggelam Minggu (21/8)
Pencarian Korban Pompong Tenggelam Minggu (21/8)

Pandawa FM (Tanjungpinang) - Pasca tenggelamnya pompong ke Penyengat  yang menewaskan 10 penumpang, Minggu (21/8) pukul 09.30 WIB, Wakil Walikota Tanjungpinang Syahrul segera mengevaluasi seluruh alat transportasi laut.

"Ini jadi pelajaran bagi kita semua. Baik bagi pemilik pompong dan juga bagi penumpang," ungkap Sayhrul usai melihat langsung korban-korban di IGD RSUD Tanjungpinang, Minggu (21/8). Dengan adanya musibah ini, kata Syahrul, pihaknya segera melakukan evaluasi terkait transportasi laut yakni pompong di Tanjungpinang. Diharapkannya, kedepan hal serupa tidak terulang kembali.

Syahrul mengakui, kurangnya disiplin oknum penambang kapal pompong ini menjadi salah satu masalah saat ini dalam mengatur Standard Operating Procedure (SOP) yang berlaku. Karena penggunaan kapal pompong ke Penyengat dan sebaliknya ini dibutuhkan setiap hari, evaluasi harus cepat dilakukan

"Seharusnya setiap pompong sudah dilengkapi dengan safety, seperti life jacket (pelampung). Kita sudah pernah siapkan itu. Kita berikan bantuan. Tetapi mungkin karena tidak terbiasa, maka kebanyakan disimpan di rumah," kata Syahrul. Selama ini, kata Syahrul, perlengkapan safety tersebut lengkap di pompong ketika diimbau karena ada tamu rombongan Kementerian berkunjung ke Pulau Penyengat, dan hal tersebut terjadi bila diimbau saja.

Kedepan, Syahrul berencana, petugas di Pelantar Penyengat harus mencatat nama-nama penumpang yang hendak berangkat ke Pulau Penyengat. Melalui Dinas Perhubungan, rapat akan segera digelar untuk perubahan lebih disiplin. Syahrul juga berkeinginan, pada transportasi laut Pulau Penyengat-Tanjungpinang juga disiapkan legalitas petugas Syahbandar dalam mengatur jalan tidaknya kapal pompong tersebut.

"Selama ini kan belum ada. Baru ada di Pelabuhan SBP Tanjungpinag saja. Ini juga menjadi catatan kita kedepan untuk ke Penyengat juga harus ada. Terlebih ketika cuaca buruk untuk melarang kapal pompong untuk menyeberang," jelasnya. Kemudian, lanjut Syahrul, perlu adanya standarisasi kapal pompong. Layak tidaknya pompong untuk beroperasi. "Ini juga kita atur, tentu dengan melalui rapat bersama semua yang terlibat. Dengan ini, harapan kita semua agar tidak terulang kembali kejadian ini," tutup Syahrul.(Haluan Kepri)

  • Hits: 800